BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Sosial (Dinsos) akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 300 anak yatim piatu, miskin, dan terlantar pada triwulan pertama tahun ini. Penyaluran bantuan dijadwalkan mulai April 2025, dengan cakupan 10 kelurahan di wilayah perkotaan.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Berau, Rusli, mengatakan bahwa sebagian besar penerima merupakan peserta lanjutan dari program tahun 2024. Namun, terdapat sejumlah perubahan data karena beberapa anak telah pindah domisili atau melewati batas usia penerima.
“Kriteria penerima adalah anak-anak berusia di bawah 18 tahun, belum menikah, belum mandiri secara ekonomi, dan kehilangan orang tua karena meninggal dunia,” ujar Rusli, Kamis (16/1/2025).
Ia menambahkan, apabila seorang penerima tidak lagi memenuhi kriteria, seperti telah berusia lebih dari 18 tahun atau berpindah tempat tinggal, maka bantuannya akan dialihkan kepada anak lain dengan kriteria serupa, baik di kelurahan yang sama maupun berbeda.
Berikut sebaran jumlah penerima BLT di 10 kelurahan tersebut:
-
Sambaliung: 42 anak
-
Gunung Tabur: 24 anak
-
Teluk Bayur: 41 anak
-
Rinding: 39 anak
-
Tanjung Redeb: 38 anak
-
Bugis: 41 anak
-
Gayam: 19 anak
-
Karang Ambun: 17 anak
-
Gunung Panjang: 19 anak
-
Sei Bedungun: 20 anak
Rusli menjelaskan bahwa data calon penerima sudah disusun dan diusulkan ke Bupati Berau untuk mendapatkan penetapan resmi. Prosesnya melalui pengusulan dari kelurahan dan diverifikasi langsung oleh tim Dinsos.
Sementara itu, anak-anak dengan kondisi serupa yang berada di 100 kampung lainnya akan memperoleh bantuan melalui Anggaran Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBN serta Anggaran Dana Kampung (ADK) yang berasal dari APBD Kabupaten Berau.
“Kami masih menunggu finalisasi data dari kelurahan. Targetnya, pencairan akan dilakukan sesuai jadwal triwulanan pada bulan April,” kata Rusli.
Program ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Berau dalam menjamin perlindungan sosial anak, khususnya mereka yang kehilangan orang tua atau hidup dalam kondisi rentan ekonomi.