BERAU – PT Berau Coal resmi membuka rangkaian kegiatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2024, Rabu (15/1/2024), dalam sebuah upacara yang digelar di area Head Office perusahaan. Acara ini mengusung tema nasional “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas”, serta subtema internal “Perkuatan Aspek People & Leadership untuk Meningkatkan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) & Kinerja Keselamatan Pertambangan”.
Turut hadir dalam pembukaan acara sejumlah pejabat daerah dan pemangku kepentingan. Di antaranya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Berau, Zulkifli Azhari; Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Berau, Garna Sudarsono; Koordinator Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertrans Kaltim Wilayah Berau, Sab’an; serta jajaran manajemen PT Berau Coal dan mitra kerja.
Dalam sambutannya, Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal, Feri Indrayana, menyampaikan pencapaian penting sepanjang 2024—yakni nihil kecelakaan tambang yang menyebabkan lost time injury (LTI). “Ini adalah hasil nyata dari kolaborasi dan komitmen semua pihak dalam menjaga keselamatan kerja,” ujar Feri.
Keselamatan Bukan Hanya Tanggung Jawab HSE
Feri menegaskan bahwa K3 merupakan tanggung jawab kolektif. “Keselamatan tidak hanya menjadi tugas tim HSE, tapi seluruh karyawan dan mitra kerja wajib proaktif dalam mengidentifikasi serta melaporkan potensi bahaya,” tegasnya.
Sebagai bagian dari kampanye K3, Berau Coal akan menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif dan partisipatif, antara lain lomba video K3, Fire & Rescue Challenge, seminar keselamatan kerja, serta kegiatan kebugaran fisik bersama.
Apresiasi Pemerintah: Sistem Kuat, Tapi Tetap Perlu Doa
Sab’an, dari Disnakertrans Kaltim, mengapresiasi capaian nol kecelakaan kerja selama satu tahun penuh. “Itu pencapaian luar biasa,” katanya. Ia juga mengingatkan pentingnya dimensi spiritual dalam keselamatan kerja. “Sistem bisa dirancang sebaik mungkin, tapi keberhasilan tetap ditentukan oleh kehendak Tuhan,” ujarnya.
Sementara itu, Kadisnaker Berau, Zulkifli Azhari, menegaskan pentingnya menjadikan budaya K3 sebagai kebiasaan, bukan sekadar seremonial tahunan. “Kami melihat PT Berau Coal telah menjalankan itu dengan baik. K3 harus menjadi budaya dari hulu ke hilir, dari manajemen sampai karyawan,” ujarnya.
Ia berharap, inovasi dalam implementasi K3 dapat terus dikembangkan, seiring dengan kompleksitas tantangan kerja ke depan. “Ini bukan soal kepatuhan saja, tapi bagaimana menjadikan K3 sebagai nilai dalam setiap tindakan kita di tempat kerja,” pungkas Zulkifli.
