gubernurkaltim
wakilgubernurkaltim
banner 728x250

Realisasi PAD Bontang Lampaui Target, Pajak Daerah Jadi Kontributor Utama

Syahruddin, Kepala Bapenda Bontang
banner 728x90

BONTANG — Pemerintah Kota Bontang mencatat kinerja positif dalam perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), realisasi PAD berhasil melampaui target yang telah ditetapkan, menjadi sinyal positif atas potensi fiskal daerah di masa mendatang.

Kepala Bapenda Bontang, Syahruddin, mengatakan capaian PAD Kota Bontang tahun 2024 menembus angka Rp 149,9 miliar atau setara 100,81 persen dari target yang dipatok sebesar Rp 148,7 miliar.

banner 325x300

“Alhamdulillah, PAD kita tahun lalu berhasil melampaui target. Realisasinya lebih tinggi Rp 1,198 miliar dari yang ditetapkan,” ujar Syahruddin, Kamis (2/1/2025).

Meski mengapresiasi capaian tersebut, Syahruddin menilai kemampuan fiskal Kota Bontang masih harus terus ditingkatkan. Ia menyebutkan bahwa meskipun target tercapai, kemampuan daerah dalam menopang pembiayaan pembangunan secara mandiri masih terbatas.

“Kita belum bisa sepenuhnya mengandalkan PAD untuk pembiayaan pembangunan. Masih banyak yang harus dibenahi agar PAD kita semakin kuat ke depan,” katanya.

Pajak Daerah Jadi Penopang Utama

Kontribusi terbesar terhadap PAD Kota Bontang berasal dari sektor pajak daerah, yang terdiri atas 11 jenis. Di antaranya mencakup pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, listrik, parkir, air tanah, sarang burung walet, mineral bukan logam dan batuan, serta PBB Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Selain pajak daerah, PAD Bontang juga ditopang oleh retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain PAD yang sah—dalam hal ini mencakup tujuh jenis pendapatan tambahan seperti jasa giro, pendapatan dari denda pajak, hingga pendapatan hasil kerjasama pemanfaatan aset.

Tantangan dan Harapan

Meski catatan fiskal tahun 2024 tergolong menggembirakan, Syahruddin menegaskan bahwa pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengoptimalkan potensi pajak yang belum tergarap maksimal, termasuk mengintegrasikan sistem digitalisasi perpajakan serta mendorong kepatuhan wajib pajak.

Ia berharap partisipasi masyarakat dan pelaku usaha dalam menunaikan kewajiban pajaknya dapat semakin meningkat, seiring dengan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pendapatan daerah.

“PAD yang kuat adalah fondasi pembangunan yang mandiri. Kita ingin ke depan Bontang bisa membiayai lebih banyak kebutuhan publik dari pendapatannya sendiri,” pungkasnya.

banner 728x90
Baca Juga  PWI Kaltim Tegaskan Kedudukan Pers Setara Dengan Pemerintah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *