BERAU — Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Noryanto, menyoroti pentingnya pembenahan sistem parkir dan penyediaan fasilitas umum di kawasan wisata kuliner untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan menambah pemasukan daerah melalui sektor retribusi.
Dedy mengapresiasi langkah awal yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Berau sejak awal Ramadan, yang mulai menata ulang area parkir di kawasan tepian. Pembatasan area parkir kendaraan roda empat di sisi kanan jalan sepanjang 250 meter, sementara kendaraan roda dua diarahkan ke sisi kiri, dianggap sebagai langkah positif dalam menata kawasan tersebut.
Sosialisasi Parkir dan Pengelolaan yang Tertib
Meski demikian, hingga kini belum ada pungutan tarif parkir karena sistem ini masih dalam tahap sosialisasi yang dimulai pada Februari 2025. Dedy menyatakan bahwa upaya ini patut diapresiasi, namun menekankan pentingnya pengelolaan yang lebih sistematis dan kehadiran pengawas lapangan yang aktif untuk memastikan kelancaran penataan.
“Kita harus memastikan bahwa penataan ini benar-benar berjalan dengan baik. Juru parkir yang bertugas harus dilengkapi dengan atribut resmi dari Dishub, dan pihak Dishub juga perlu hadir langsung untuk memastikan pengelolaan parkir yang tertib,” ujar Dedy.
Usulan Pembangunan Lahan Parkir Khusus dan Gedung Parkir Bertingkat
Selain itu, Dedy juga mendorong Pemkab Berau untuk menyiapkan lahan parkir khusus bagi kendaraan motor. Ia mengusulkan agar ke depan dibangun gedung parkir bertingkat, seperti yang telah diterapkan di Balikpapan, untuk mendukung penataan yang lebih rapi dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
“Gedung parkir bertingkat akan membuat penataan lebih rapi, dan pengunjung akan merasa lebih nyaman. Kita harus belajar dari daerah lain yang sudah lebih dulu menerapkan sistem ini dengan baik,” ujarnya.
Ketersediaan Toilet Umum yang Layak
Masalah lain yang juga disoroti oleh Dedy adalah ketersediaan toilet umum yang bersih dan layak di kawasan kuliner. Menurutnya, hal ini seringkali terlupakan, padahal dampaknya sangat besar terhadap kenyamanan pengunjung.
“Fasilitas seperti toilet umum ini penting untuk mendukung potensi pariwisata kita. Kita harus memastikan bahwa fasilitas ini selalu dalam kondisi bersih dan layak digunakan,” katanya.
Pendekatan yang Tidak Membebani Masyarakat
Dedy juga mengingatkan agar biaya retribusi yang nantinya diberlakukan tidak memberatkan masyarakat. Ia berharap kebijakan yang diambil dapat menguntungkan semua pihak, tanpa membebani pengunjung atau masyarakat setempat.
Harapan untuk Pengelolaan yang Lebih Baik
Dedy menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera menuntaskan masa sosialisasi dan mulai menata kawasan wisata kuliner secara menyeluruh. Ia optimis, dengan pengelolaan yang serius, sektor ini bisa menjadi sumber pemasukan yang signifikan bagi daerah serta menciptakan ruang publik yang lebih manusiawi dan nyaman bagi pengunjung.
“Ini adalah kesempatan kita untuk memperbaiki tata kelola kawasan wisata agar lebih baik dan bermanfaat bagi semuanya,” tutup Dedy.