BERAU – Perjalanan panjang menyusuri medan berat tak menghalangi semangat anggota Komisi II DPRD Berau untuk menjangkau warga yang terdampak banjir besar di Kampung Long Ayap dan Long La’ai, Kecamatan Segah. Pada Senin (9/6/2025), mereka tiba membawa bantuan sembako bagi masyarakat yang masih berjuang memulihkan kehidupan pasca-bencana.
Ketua Komisi II, Rudi P Mangunsong, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian bersama terhadap sesama. Bukan hanya berasal dari para legislator, bantuan juga dihimpun dari keluarga, kolega, hingga para dermawan yang turut prihatin atas kondisi warga di pedalaman.
“Ini adalah gerakan hati nurani. Kami bawa bantuan berupa beras, telur, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lain yang dibutuhkan masyarakat. Semoga bisa sedikit meringankan beban mereka,” ucap Rudi.
Rudi menggambarkan kondisi warga yang masih hidup dalam bayang-bayang trauma, terutama saat hujan deras turun. Kekhawatiran akan datangnya banjir susulan masih sangat terasa di tengah masyarakat.
“Mereka masih takut setiap kali hujan turun. Kami mendorong agar proses relokasi segera dilaksanakan, apalagi kampung sudah menyiapkan lahan baru untuk permukiman warga,” imbuhnya.
Lebih jauh, ia juga menyoroti dampak banjir terhadap pendidikan. Menjelang tahun ajaran baru, banyak anak kehilangan perlengkapan sekolah, termasuk buku tulis dan alat belajar lainnya. Ia mendesak agar Dinas Pendidikan segera turun tangan mengirimkan bantuan khusus pendidikan.
“Anak-anak di sini tak boleh tertinggal. Masa depan mereka tetap harus dijaga,” tegas Rudi.
Selain itu, akses energi menjadi sorotan serius. Selama ini, warga hanya mengandalkan genset untuk penerangan dan kegiatan darurat, yang tentu membutuhkan biaya tinggi untuk bahan bakar.
“Pasokan listrik masih belum normal. Kami harap ada kepedulian dari instansi terkait untuk mengirim teknisi listrik ke wilayah ini. Jangan biarkan warga terus hidup dalam kegelapan,” pungkasnya.
Kehadiran wakil rakyat ke kampung terdampak ini menjadi harapan baru bagi masyarakat pedalaman, bahwa suara mereka masih didengar dan perjuangan mereka tidak sendirian. (Fat/Redaksi)