BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menetapkan perbaikan Jembatan Mapulu sebagai prioritas utama pasca-hanyutnya jembatan tersebut akibat banjir besar April lalu. Insiden ini secara langsung memutus akses vital bagi 106 jiwa atau 34 Kepala Keluarga di Kampung Mapulu, mengisolasi mereka dari Kampung Panaan. Opsi relokasi dan pembangunan jembatan baru di lokasi yang lebih tinggi kini menjadi pertimbangan serius Pemkab demi menjamin konektivitas yang lebih aman dan berkelanjutan.
Dampak Banjir Berau: Putusnya Akses Vital Kampung Mapulu
Peristiwa nahas itu terjadi pada April lalu, ketika curah hujan ekstrem memicu Sungai Kelay meluap drastis. Derasnya arus tak mampu dibendung. Jembatan Bailey sepanjang 12 meter yang menjadi penghubung utama, hanyut terseret banjir. Praktis, akses darat utama bagi masyarakat Kampung Mapulu terputus total.
Putusnya jembatan tersebut sontak mengisolasi masyarakat Kampung Mapulu dari Kampung Panaan, menghambat aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga akses layanan dasar. Menyadari urgensi situasi, Wakil Bupati Berau, Gamalis, tak berlama-lama. Bersama jajaran terkait, ia segera meninjau langsung lokasi bencana pada Senin, 27 Mei 2025, untuk mengidentifikasi kerusakan dan merumuskan langkah penanganan paling efektif.
Langkah Pemkab Berau: Respons Cepat dan Perencanaan Jangka Panjang
Wakil Bupati Gamalis, saat meninjau lokasi, menegaskan komitmen Pemkab Berau untuk segera memulihkan konektivitas. “Jembatan ini hanyut tapi fisiknya masih ada di bawah,” terang Gamalis, menjelaskan bahwa sisa-sisa jembatan masih teridentifikasi. Ia memastikan, upaya perbaikan telah masuk dalam perencanaan anggaran daerah.
Lebih lanjut Gamalis menyampaikan, “Dan pada anggaran perubahan telah masuk perbaikan ini. Nanti kita akan evaluasi apakah masih menggunakan jembatan yang lama atau dibangun baru.” Ia tak hanya berfokus pada perbaikan instan. Wakil Bupati juga menyoroti pentingnya solusi jangka panjang, mengingat kondisi geografis wilayah yang rentan terhadap luapan sungai.
“Ini jadi perhatian kita. Harus dicarkan lokasi baru yang lebih tinggi, sebagai antisipasi kejadian serupa. Yang pasti, ini harus segera kita tanggani,” tegas Wakil Bupati Gamalis.
Keamanan dan kelancaran akses masyarakat, menurutnya, adalah prioritas utama yang tak bisa ditawar. Dengan alokasi anggaran perubahan tahun ini, Pemkab Berau berharap proses perencanaan hingga pembangunan dapat berjalan lancar, memastikan masyarakat Kampung Mapulu segera kembali menikmati akses yang aman dan memadai.