BERAU – Dalam upaya memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau kembali mengambil langkah strategis melalui kegiatan Business Matching Pembiayaan serta Edukasi dan Literasi Keuangan UMKM yang dikemas dalam program BIMA ETAM. Kegiatan ini digelar di Kantor Bapelitbang Berau, Jalan APT Pranoto, dan dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan.
Sekretaris Daerah Berau, Muhammad Said, mewakili Bupati Sri Juniarsih Mas, membuka acara dengan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pelaku UMKM. Ia menyebut, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi dukungan dari Bank Indonesia, OJK, dan BPJS Ketenagakerjaan. Kolaborasi semacam ini sangat penting untuk memperkuat struktur ekonomi daerah,” ujarnya.
Menurut Said, pengembangan UMKM tak cukup hanya dengan pelatihan semata, tetapi harus dibarengi dengan akses pembiayaan yang memadai, pendampingan berkelanjutan, serta peningkatan literasi finansial. Oleh karena itu, ia meminta perangkat daerah teknis seperti Diskoperindag untuk lebih aktif menjangkau dan mendampingi para pelaku usaha.
“UMKM adalah ujung tombak ekonomi kerakyatan. Maka dari itu, mereka butuh dukungan konkret agar mampu bersaing dan bertahan di tengah dinamika pasar,” tegasnya.
Ia juga menyoroti potensi Bandara Kalimarau sebagai pintu ekspansi produk UMKM lokal ke pasar nasional. Diharapkan, infrastruktur tersebut mampu menunjang distribusi dan memperluas jangkauan pemasaran pelaku usaha di Bumi Batiwakkal.
Salah satu poin penting dalam kegiatan ini adalah dorongan agar pelaku UMKM mengikuti program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Said menyebut, kontribusi iuran yang relatif murah sudah mampu memberikan perlindungan kerja yang signifikan.
Baca Juga: Ruang Diskusi Itu Seharusnya Aman, Bukan Mengancam
“Dengan iuran Rp16.800 saja, pelaku UMKM bisa mendapatkan jaminan keselamatan kerja. Ini penting agar mereka merasa aman dalam menjalankan usahanya,” ucapnya.
Melalui sesi business matching, pelaku UMKM juga difasilitasi untuk bertemu langsung dengan pihak pembiayaan dan mendapatkan edukasi seputar pengelolaan keuangan usaha.
Said menegaskan, BIMA ETAM bukan hanya sekadar program, tapi bentuk nyata dari komitmen Pemkab Berau dalam membangun ekonomi berbasis kearifan lokal.
“Semoga pengusaha kecil di Berau mampu tumbuh menjadi pelaku usaha yang mandiri, inovatif, dan tangguh di tengah persaingan global,” tandasnya. (Zahra/Redaksi)