gubernurkaltim
wakilgubernurkaltim
banner 728x250

Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bupati Berau Ajak Warga Perangi Sampah Plastik dari Rumah Sendiri

Resepsi Hari Lingkungan Sedunia di Kabupaten Berau (KB)
banner 728x90

BERAU – Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Kabupaten Berau kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi persoalan sampah plastik yang kian mengkhawatirkan.

Acara peringatan yang mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik” ini dilangsungkan di Ballroom Hotel Mercure, Tanjung Redeb, Senin (28/7/2025), dan dihadiri oleh Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, bersama jajaran perangkat daerah, komunitas lingkungan, pelajar, hingga masyarakat umum.

banner 325x300

Dalam sambutannya, Bupati Sri menegaskan bahwa isu polusi plastik bukan lagi wacana, melainkan ancaman nyata yang memerlukan aksi kolektif. Ia menekankan pentingnya kesadaran semua pihak untuk tidak memandang enteng permasalahan ini.

“Ini bukan lagi soal seremoni tahunan. Sampah plastik adalah krisis global yang sudah menyentuh kehidupan kita sehari-hari. Berau juga terdampak, dan kita tidak bisa tinggal diam,” ucapnya.

Mengacu pada data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian LHK, Sri menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2024, Kabupaten Berau menghasilkan lebih dari 54 ribu ton sampah. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 68 persen yang berhasil dikelola secara optimal.

“Masih ada sekitar 32 persen yang belum tertangani dengan baik. Ini menunjukkan bahwa sistem kita masih belum sempurna, apalagi untuk sampah plastik yang sulit terurai,” tuturnya.

Ia juga menyinggung persoalan operasional seperti keterbatasan petugas kebersihan, sarana pengangkutan yang belum memadai, serta penumpukan di TPS yang melebihi kapasitas.

Sebagai bentuk solusi, Bupati Sri mengajak masyarakat untuk mulai dari hal kecil, seperti memilah sampah rumah tangga dan memanfaatkan teknologi sederhana seperti biopori.

Baca Juga  Internet Gratis, Pemkab Berau Genjot Pemerataan Akses di Wilayah Terluar Maratua

“Kalau tiap rumah bisa punya satu lubang biopori, beban petugas kebersihan bisa sangat berkurang. Sampah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah,” tegasnya.

Tak hanya itu, Sri juga menyoroti kebersihan di kawasan wisata, khususnya perilaku para pedagang kaki lima (PKL) yang kerap meninggalkan sampah sembarangan. Ia menegaskan, kebersihan akan menjadi salah satu syarat mutlak dalam pemberian izin usaha di area publik.

“Kalau mau berjualan, jaga kebersihannya. Itu bentuk komitmen bersama kita dalam menjaga lingkungan,” katanya.

Di akhir pidato, Bupati Sri mengajak seluruh warga untuk menjadikan Berau sebagai rumah kedua yang harus dijaga bersama.

“Kalau kita mencintai Berau, mari kita buktikan dengan menjaga lingkungannya,” pungkasnya. (Redaksi)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *