gubernurkaltim
wakilgubernurkaltim
banner 728x250

Kekeringan Mahulu Memicu Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok

banner 728x90

MAHAKAM ULU –Kekeringan Mahakam Ulu (Mahulu) yang begitu parah, khususnya di Kecamatan Long Apari, telah menyebabkan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal. Kondisi ini memicu lonjakan drastis pada harga berbagai kebutuhan pokok di wilayah tersebut, sebuah situasi yang menuntut respons cepat dari pemerintah daerah.

Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu mengindikasikan adanya kenaikan harga yang sangat mencolok. Beras kemasan 25 kg dilaporkan menembus angka Rp1 juta, sementara harga gas 12 kg mencapai Rp800 ribu per tabung. Kondisi ini secara langsung membebani masyarakat.

banner 325x300

Berdasarkan data BPBD Mahulu, melaporkan bahwa dampak kekeringan sudah mulai dirasakan sejak 23 Juli 2025 lalu.

Kekeringan di Long Apari ini memengaruhi sektor pertanian, ketersediaan air bersih, serta kondisi ekonomi masyarakat di sejumlah kampung, termasuk Long Apari, Noha Tivab, dan Noha Silat. Menurut data BPBD, sebanyak 569 jiwa telah terdampak secara langsung oleh krisis ini.

Merespons situasi darurat ini, Pemerintah Kabupaten Mahulu melalui BPBD secara resmi menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kekeringan. Penetapan status ini dilakukan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Multisektor yang diselenggarakan via Zoom Meeting pada Jumat malam, 25 Juli 2025 lalu.

Rakor dipimpin langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Mahulu, Yohanes Avun, bersama jajaran Forkopimda, kepala perangkat daerah terkait, serta Camat Long Apari.
Wakil Bupati Yohanes Avun menekankan pentingnya langkah yang cepat, terkoordinasi, dan terukur dalam menghadapi krisis ini.

“Kita harus bergerak cepat menetapkan status siaga darurat agar dana SOA dan BTT segera digunakan. Penanganan dapat dilakukan tepat sasaran dan cepat,” tegasnya, seperti dikutip dari rilis resmi Pemkab Mahulu pada Minggu, 27 Juli 2025.

Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kabupaten Mahulu akan berkolaborasi dengan Kodim 0912/Kutai Barat untuk mendistribusikan bantuan logistik ke Kecamatan Long Apari. Kondisi geografis yang menantang, dengan surutnya debit Sungai Mahakam, telah menghambat akses melalui jalur air dan darat.

Oleh karena itu, Kodim 0912/Kutai Barat diharapkan segera mengajukan permohonan bantuan helikopter kepada komando tertinggi untuk pengiriman bahan pokok dan kebutuhan dasar.

Sebagai alternatif, distribusi jalur darat akan dilakukan secara estafet, dengan bantuan di-drop di Kampung Long Pakaq, kemudian dilanjutkan menggunakan long boat.

“Kami sepakat pemberian subsidi ongkos angkut untuk wilayah-wilayah yang sulit dijangkau,” ujarnya.

Ke depan, Pemkab Mahulu merencanakan penyiapan gudang logistik, menyerupai Bulog atau Koperasi Merah Putih, di lokasi strategis yang berada di antara dua kecamatan hulu.

“Terima kasih atas dukungan semua pihak dalam pendistribusian sembako ini. Pembagian harus tepat sasaran,” ungkapnya.

Ia pun berharap Camat juga segera melaporkan ke pimpinan agar surat penetapan status siaga darurat segera terbit, sehingga kita bisa mendapatkan bantuan dari provinsi maupun pusat.

Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) diminta oleh Wabup untuk segera memperbaiki ruas jalan dari Long Pahangai ke Long Pakaq, hingga Tiong Ohang dan Long Apari.

Baca Juga  Pemkab Berau Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Sinergi Lintas Sektor

“Jalur darat yang layak diharapkan dapat membantu penanganan bencana, baik saat banjir maupun kemarau,” tegasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Mahulu, Agus Darmawan, menjelaskan bahwa Rakor ini bertujuan untuk memastikan kesiapsiagaan, mempermudah mobilisasi logistik dan anggaran, serta mengaktifkan rencana kontinjensi untuk respons awal yang efektif.

Sebagai tindak lanjut, BPBD bersama perangkat daerah terkait akan menyiapkan sistem peringatan dini, menerbitkan edaran peringatan bencana hidrometeorologi, serta memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) mengenai pencegahan.

Kemudian mitigasi risiko kekeringan, termasuk potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).Pendataan korban terdampak juga akan segera dilakukan.

“Dengan penetapan status siaga darurat ini, diharapkan semua pihak tidak panik, tetapi tetap siaga. Antisipasi lebih baik daripada reaktif. Mari bersama menjaga ketahanan masyarakat menghadapi kekeringan,” jelas Agus Darmawan. (Redaksi) 

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *