BERAU- Wakil Ketua I DPRD Berau, Subroto, menegaskan perlunya langkah cepat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam mengatasi inflasi yang semakin dirasakan masyarakat di wilayah pesisir.
Ia menyebut bahwa pemberian bantuan langsung, terutama bahan kebutuhan pokok, dapat menjadi solusi paling efektif untuk meringankan beban warga. Menurutnya, masyarakat kini berharap pada bantuan nyata di tengah kenaikan harga yang terus terjadi.
“Masalah inflasi, banyak solusi yang diberikan kepada masyarakat. Tapi masyarakat sekarang ini lebih ingin diberikan bantuan,” ujarnya.
Subroto menyoroti bahwa kelompok yang paling terdampak saat ini adalah para petani pesisir. Selain harus menghadapi kenaikan harga barang kebutuhan, mereka juga mengalami penurunan hasil produksi. Ia menjelaskan bahwa keluhan petani semakin banyak, terutama terkait kebutuhan bibit, sarana produksi pertanian, serta alat dan mesin pertanian.
“Saat ini yang sangat diperlukan petani di daerah-daerah pesisir yakni bantuan bibit jagung, cabai, sapronak, saprodi, alsintan,” terangnya.
Khusus untuk komoditas jagung, Subroto menekankan pentingnya bantuan bibit. Ia mengungkapkan bahwa bibit jagung di wilayah pesisir semakin sulit didapatkan dan jika tersedia, harganya terlalu mahal.
Selain itu, kualitas panen menurun setelah penanaman pertama. Hal ini membuat produktivitas petani semakin menurun. Ia mencontohkan,
“Petani itu mengeluh karena habis bibit pertama, kedua ditanam hasilnya sudah tidak maksimal,” katanya.
Bukan hanya faktor bibit, kondisi tanah juga menjadi tantangan tersendiri. Subroto membandingkan daerah pesisir Berau dengan wilayah lain seperti Jawa dan Sulawesi yang mampu melakukan penanaman hingga empat kali dalam setahun. Di Berau, lahan umumnya hanya mendukung satu hingga dua kali penanaman.
“Mungkin juga karena lahannya tidak seperti di Jawa atau Sulawesi kalau di sini paling 1 atau 2 kali,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, Subroto berharap pemerintah tidak hanya fokus pada pemberian bantuan, tetapi juga memperhatikan peningkatan kualitas tanah dan pemenuhan kebutuhan pupuk. Ia menegaskan pentingnya pendampingan jangka panjang demi memperbaiki produktivitas pertanian.
“Tanah kita memang subur, tapi belum terlalu untuk pertanian perlu ada pemupukan atau peningkatan kualitas tanah,” tandasnya. (ADV/Zahra/Redaksi)










