BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menegaskan komitmennya dalam memperkuat perlindungan dan pemenuhan hak anak. Hal ini disampaikan pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 yang dipusatkan di Gedung Graha Pemuda, Jalan Mangga I, Tanjung Redeb, Sabtu (23/8/2025).
Mengusung tema “Anak Indonesia Bersaudara”, kegiatan tersebut dihadiri unsur pemerintah daerah, forum anak, organisasi masyarakat, hingga lembaga pendidikan. Asisten I Setda Berau, M. Hendratno, yang mewakili Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, menegaskan bahwa HAN tidak sekadar seremoni, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen bersama menjaga dan memenuhi hak-hak anak.
“Perlindungan anak adalah hal yang sangat fundamental. Tanggung jawab ini tidak hanya milik pemerintah, tetapi seluruh lapisan masyarakat. Kita harus mampu menghadirkan ruang aman, baik di sekolah, lingkungan bermain, maupun fasilitas publik,” ucap Hendratno.
Ia mengingatkan bahwa meski Berau telah meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Madya, pencapaian itu belum cukup untuk membuat daerah merasa puas. Justru, kata Hendratno, capaian tersebut harus menjadi motivasi agar langkah perlindungan anak terus diperkuat.
“Pemerintah daerah memiliki misi membangun sumber daya manusia yang cerdas, sejahtera, dan berakhlak. Hal itu hanya bisa dicapai bila hak-hak anak kita terjamin sejak dini,”bebernya.
Lebih jauh, ia menekankan perlunya sinergi lintas sektor, mulai dari orang tua, sekolah, perangkat daerah, hingga organisasi masyarakat. Menurutnya, forum anak dan lembaga pemerhati anak memiliki peran penting dalam mendorong terciptanya lingkungan yang benar-benar ramah anak.
“Kolaborasi menjadi kunci. Anak-anak Berau punya potensi besar di berbagai bidang, dari seni, olahraga, hingga akademik. Tugas kita adalah menyediakan ruang yang kondusif agar mereka bisa berkembang menjadi generasi yang membanggakan,” jelasnya.
Hendratno juga menegaskan bahwa peringatan HAN bukan hanya acara tahunan, tetapi bagian dari penguatan komitmen bersama. Ia berharap masyarakat dapat terlibat aktif, baik melalui keluarga, sekolah, maupun komunitas, dalam memberikan perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.
“Anak-anak adalah aset masa depan daerah. Jika mereka tumbuh dalam suasana yang sehat, aman, dan penuh kasih sayang, maka cita-cita pembangunan berkelanjutan akan lebih mudah terwujud,” katanya.
Secara nasional, HAN ke-41 juga diharapkan menjadi pendorong agar setiap daerah meningkatkan upaya perlindungan anak, mulai dari pendidikan, layanan kesehatan, hingga jaminan hak sipil. Hal itu sekaligus menjadi pengingat bahwa pembangunan yang sejati harus berpihak pada kepentingan generasi penerus.
“Maka dengan semangat ‘Anak Indonesia Bersaudara’, mari kita pastikan Berau menjadi daerah yang semakin layak bagi seluruh anak. Karena masa depan Bumi Batiwakkal sesungguhnya berada di tangan mereka,” tandasnya. (Redaksi)