gubernurkaltim
wakilgubernurkaltim
banner 728x250

DPRD Berau Ingatkan Pemda Fokus Tangani Kemiskinan, Stunting, dan Pengangguran

Sekretaris Komisi II DPRD Berau, Sujarwo Arif Widodo (KB)
banner 728x250

BERAU – Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Berau, Sujarwo Arif Widodo, menegaskan bahwa keberhasilan pemerintahan daerah harus diukur dari kemampuannya dalam mengatasi tiga persoalan mendasar, yakni kemiskinan, stunting, dan pengangguran.

Menurutnya, ketiga isu tersebut jauh lebih penting untuk diprioritaskan dibandingkan dengan program-program yang bersifat seremonial atau hiburan masyarakat.

“Keberhasilan suatu pemerintah daerah, bupati, wakil bupati, dan seluruh stakeholder yang ada, termasuk DPRD, yaitu ketika mampu menekan angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan memastikan tidak ada lagi kasus stunting atau gizi buruk,” tegas politisi Partai NasDem itu.

Sujarwo menilai, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan alasan kuat mengapa fokus kebijakan perlu diarahkan pada tiga sektor tersebut.

Berdasarkan data tahun 2021, angka kemiskinan di Berau sempat meningkat dari 5,04 persen pada 2018 menjadi 5,88 persen atau sekitar 13,6 ribu jiwa. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun yang sama mencapai 6.557 orang. Meskipun pada 2022 terjadi penurunan sebesar 12,84 persen, masih ada 5.715 penduduk yang belum memiliki pekerjaan tetap.

Masalah lain yang tak kalah mendesak adalah stunting. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Berau, sebanyak 18,8 persen dari 4.366 balita masih mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi.

“Ini artinya masih banyak anak yang kurang asupan bergizi meski tingkat pengeluaran masyarakat terus meningkat,” ujarnya.

Meski demikian, Sujarwo juga mengapresiasi langkah nyata Pemkab Berau dalam beberapa tahun terakhir, seperti program pengentasan kemiskinan, job fair untuk memperluas kesempatan kerja, serta gerakan percepatan penurunan stunting. Capaian tersebut terbukti dari penurunan angka kemiskinan menjadi 5,54 persen dan TPT menjadi 4,95 persen pada 2023, yang bahkan lebih baik dibandingkan angka rata-rata Provinsi Kalimantan Timur.

Baca Juga  Anggaran Influencer Kaltim Rp1,7 Miliar untuk Promosi Pariwisata Tuai Sorotan Publik

“Ini tentu menjadi catatan penting agar setiap program pembangunan ke depan tetap berorientasi pada pengurangan kemiskinan, penurunan angka stunting, dan penciptaan lapangan kerja baru,” pungkasnya. (ADV/Zahra/Redaksi) 

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *