BERAU – Kepolisian Resor (Polres) Berau menegaskan kembali komitmennya dalam memerangi peredaran narkotika di wilayah hukumnya. Pada Kamis (2/10/2025) pagi, Satuan Reserse Narkoba Polres Berau melakukan pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 2.381,47 gram atau sekitar 2,3 kilogram di Ruang Command Center Polres Berau.
Wakapolres Berau, Kompol Donny Dwija Romansa, yang memimpin jalannya pemusnahan, menjelaskan bahwa barang bukti tersebut merupakan hasil pengungkapan kasus selama Juli hingga Agustus 2025.
“Dalam kurun waktu dua bulan itu, total ada 33 kasus dengan 44 tersangka. Dari jumlah tersebut, 41 laki-laki dan 3 perempuan,” terangnya.
Proses pemusnahan dilakukan dengan cara merebus sabu ke dalam air yang dicampur detergen, lalu dibuang ke septic tank. Tindakan tersebut disaksikan langsung oleh jaksa, hakim, penyidik, serta para tersangka beserta penasihat hukum mereka.
“Transparansi ini penting. Semua barang bukti yang sudah disita harus dimusnahkan agar tidak disalahgunakan,” tegas Donny.
Dari sejumlah kasus yang terungkap, beberapa di antaranya tergolong besar. Pada 11 Juli 2025, polisi berhasil menyita hampir 1 kilogram sabu dari tersangka Muhammad Nadar di wilayah Gurimbang, Sambaliung. Selanjutnya pada 10 Agustus 2025, polisi mengamankan 630 gram sabu dari tersangka Mariani dan rekan-rekannya. Kasus lain terjadi pada 5 Agustus 2025 di Kecamatan Batu Putih, dengan barang bukti mencapai 238 gram.
Sebagian besar tersangka ditangkap di kawasan Tanjung Redeb dan Sambaliung, sementara sisanya berasal dari kecamatan lain seperti Segah, Kelay, hingga Pulau Derawan. Mereka dijerat dengan Pasal 114 dan Pasal 112 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman mulai 4 tahun penjara, seumur hidup, hingga pidana mati.
Kompol Donny menegaskan, jumlah sabu yang dimusnahkan tidak bisa dianggap kecil. Dari 2,3 kilogram sabu yang kita musnahkan, ribuan orang bisa menjadi korban.
“Kami tidak akan berhenti memperketat pengawasan,” ujarnya.
“Perang melawan narkoba tidak bisa hanya dilakukan aparat. Masyarakat harus ikut terlibat agar generasi muda Berau terselamatkan dari bahaya narkotika,” pungkasnya. (Zahra/Redaksi)
