BERAU- Dinas Perikanan Kabupaten Berau terus mendorong diversifikasi usaha nelayan melalui program Bimbingan Teknis (Bimtek) budidaya ikan kerapu yang digelar di Kecamatan Batu Putih dan Talisayan.
Program ini menghadirkan Anggota Komisi II DPRD Berau, Sutami, sebagai narasumber utama dan dirancang untuk membuka peluang baru bagi nelayan tradisional yang selama ini bergantung pada hasil tangkapan laut.
Dalam penyampaiannya, Sutami menegaskan bahwa pelatihan tersebut diharapkan menjadi pintu masuk perubahan cara pandang nelayan terhadap sumber pendapatan.
“Selama ini profesi nelayan identik dengan menangkap ikan di laut. Melalui kegiatan ini, kita ingin membuka wawasan bahwa nelayan juga bisa menjadi pembudidaya ikan, khususnya ikan kerapu yang memiliki nilai jual tinggi,” terangnya.
Pelatihan ini dipandang penting mengingat tantangan yang dihadapi sektor perikanan tangkap, mulai dari perubahan iklim hingga penurunan populasi ikan di perairan umum.
Batu Putih dinilai memiliki potensi kuat untuk mengembangkan keramba jaring apung. Menurut Sutami, kondisi laut yang relatif tenang dan sumber daya alam yang mendukung dapat menjadi modal bagi wilayah tersebut untuk berkembang sebagai sentra budidaya baru. Ia mengatakan,
“Jika dikelola dengan benar, Batu Putih bisa menjadi wilayah pengembangan budidaya selain Maratua yang sudah lebih dulu dikenal,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa budidaya ikan memberikan peluang pendapatan yang lebih stabil. Ketika cuaca buruk menghambat aktivitas melaut, pembudidayaan dapat menjadi penopang ekonomi keluarga nelayan.
“Dengan budidaya, nelayan punya penghasilan tambahan bahkan ketika tak bisa melaut,” ujarnya.
Kegiatan serupa dilakukan di Talisayan dengan harapan mendorong pola pikir nelayan menjadi lebih inovatif. Sutami menyampaikan pentingnya kesiapan para peserta sebelum pemerintah menyalurkan bantuan sarana budidaya.
“Tidak sekadar menerima bantuan, tapi mampu mengelola dan memanfaatkan secara maksimal,” tegasnya.
Melalui Bimtek ini, Dinas Perikanan dan DPRD Berau berharap tercipta kemandirian baru bagi nelayan, sekaligus menguatkan sektor perikanan budidaya sebagai penopang ekonomi pesisir. (ADV/Zahra/Redaksi)
