BERAU – Atlet panahan asal Kabupaten Berau kembali menorehkan sejarah membanggakan di ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VII yang berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dari total 34 medali yang diraih kontingen Kalimantan Timur (Kaltim), sebanyak 13 medali berasal dari atlet panahan Berau, termasuk 5 emas, 5 perak, dan 3 perunggu.
Capaian tersebut turut mengantarkan Kaltim menjadi juara umum untuk cabang olahraga panahan, dengan total perolehan 16 emas, 10 perak, dan 8 perunggu. Kesuksesan ini disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI) Berau, Herman Tullah.
“Ini bukan sekadar prestasi individu, tetapi keberhasilan bersama. Atlet-atlet kita membuktikan bahwa pembinaan lokal mampu bersaing di tingkat nasional,” ungkapnya, Kamis (31/7/2025).
Menurutnya, seluruh atlet panahan yang berlaga di FORNAS merupakan putra-putri asli Berau yang telah dibina lewat klub-klub lokal seperti PERPANI dan FESPATI. Ia menegaskan tidak ada atlet luar yang dibawa masuk, melainkan murni hasil kerja keras pembinaan daerah.
“Kita bangga karena mereka benar-benar tumbuh dan berkembang di Berau. Ini menjadi semangat untuk terus memperkuat program pelatihan dan pembinaan di masa mendatang,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pencapaian kali ini merupakan lompatan besar dibandingkan dua tahun lalu di FORNAS Jawa Barat, di mana Berau hanya berhasil membawa pulang satu medali emas.
“Dari satu emas menjadi 13 medali, itu pertumbuhan luar biasa. Ini menandakan potensi besar panahan di Berau yang harus terus kita dukung,” tegasnya.
Ia berharap pemerintah daerah, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), bisa lebih aktif mendukung pengembangan fasilitas dan pelatih, sehingga prestasi ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Sementara itu, Ketua DPRD Berau Dedy Okto Nooryanto bersama Kepala Dispora Amiruddin turut hadir menyambut kepulangan atlet sebagai bentuk apresiasi. Mereka memberikan dukungan moral dan menyatakan komitmen untuk mendorong kemajuan olahraga rekreasi, termasuk panahan.
Ajang FORNAS VII sendiri diikuti lebih dari 900 atlet panahan dari 32 provinsi, menjadikan persaingan berlangsung ketat. Namun, para pemanah muda asal Berau berhasil unjuk gigi dan membawa nama daerah ke tingkat nasional.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa olahraga tradisional seperti panahan memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Bumi Batiwakkal. (Redaksi)
